Minggu, 24 Mei 2009

Children Class




Pertemuan pertama...
Ditraktir es cream...
Semangat semangat....setiap taburan pasti ada tuaiannya...
Setia setia....
Latihan di luar...karena di dalam panas dan di pake buat konseling yang mo nikah......
Hmmm........
God bless you all new dancers......

Kamis, 07 Mei 2009

Pentingnya Sikap Tubuh Yang Benar Saat Menari



Incorrect Posture

Kecendrungan yang ada dalam pelayanan tari dalam sebuah gereja adalah merasa cukup dengan kemampuannya dan tidak berusaha maksimal untuk mengembangkannya lebih intens lagi. Salah satu hal yang penting adalah postur atau sikap tubuh penari. Dari gambar diatas, penari yang bungkuk maupun terlalu tegak merupakan sikap yang salah. Sikap tari yang benar diperoleh bila mengunci badan sehingga tubuh dalam posisi tegak yang proposional. Untuk mendapatkan sikap tubuh menari yang benar memang tidak mudah, butuh waktu bertahun-tahun disertai dengan bakat untuk mempermudah proses tersebut.
Tidak semua penari pernah mengikuti latihan tari formal seperti balet. Tapi beberapa orang dikarunia keseimbangan dan keeleganan balet tanpa mengkuti latihan khusus. Kendala dalam latihan tari formal seperti kelas ballet terkadang terdapat pada keberadaan kelas latihan itu sendiri. Kelas-kelas ballet maupun kelas latihan formal tari lainnya hanya ada di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Sedangkan daerah lain masih minim bahkan tidak ada. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan memang tidak sedikit.


Pertanyaannya adalah seberapa pentingkah posisi/sikap ballet bagi kita? Pernahkah kamu berinvestasi pada kelas tari untuk meningkatkan kemampuan tarimu? Jika kelas-kelas ballet maupun kelas tari lainnya tidak dibuka, maupun keterbatasan dana yang qt miliki, jangan menyerah sampai disitu. Mempelajari koreografi tari dan maningkatkan satu teknik skill tari (postur tari) adalah 2 hal penting bagi seorang dancing worshiper. Dalam era teknologi sekarang ini, segala sesuatu cukup dimudahkan. Kita bisa belajar secara otodidak melalui video-video ballet maupun koreografi tari lainnya yang dapat di download lewat Youtube. Pada item search kita bisa mencari worship dance atau thambourine, maka beberapa video yang berhubungan dengan itu akan muncul. Download pada Youtube dapat dilakukan melalui aplikasi KeepVID. Untuk cara lebih jelas, dapat search di Google untuk cara download video dari Youtube.



Tarian penyembahan merupakan perpindahan bentuk dari penggambaran penyembahan akan kemegahan Tuhan, oleh karena itu setiap penari harus siap dengan seluruh kapasitas tari mereka dan dengan segala hal yang bisa dilakukan untuk kemuliaan nama Tuhan. Tanpa sikap tari atau skill teknik tari, koreografi menjadi terbatas dan stagnan. Jemaat bahkan mungkin menjadi bingung juga dengan dengan sikap tari dari para penari. Selanjutnya, penari sendiri menari bahkan terjebak menari dengan keinginannya sendiri dan kehilangan focus dalam penyembahan. Jadi ini sangant penting sekali, bahwa setiap penari harus terus berlatih untuk menghasilkan yang terbaik untuk meningkatkan skill teknik mereka untuk kemuliaan nama Tuhan.


Created by mel_ove_dilank @dmin proskoneo_cam and some information taken from Blog of Aunty Danz and dance.net

A Choreography Guide


Sebelum kamu memulai:

Cari tahu segala sesuatu tentang yang ingin kamu koreografikan. Berapa lama kamu harus menari? Apa jenis music yang akan mengiringi? Apa bentuk yang ingin kamu tunjukan? Sesekali kamu harus menutupi segala informasi penting, kamu dapat mulai mengkoreografi.

Jika kamu memiliki waktu lebih dari 5 minggu sampai waktu pertunjuka/kompetisi:

MInggu 1:

Pilihlah jenis musiknya. Temukan sesuatu yang menarik untukmu dan dengan itu kamu dapat berimajinasi tentang apa yang akan ditarikan. Pastikan itu dalam waktu dan isi tarian yang tepat. Jika kamu sudah melakukan hal tersebut, dengarkan saja lagumu. Imajinasikan dirimu diatas panggung menarikannya. Sering lakukan hal tersebut. Tuliskan urutan lagunya diatas selembar kertas. Tuliskan apa yang ingin kau buat, dan bentuk-bentuk tarian yang muncul dalam benakmu ketika kau mendengarkan lagu tersebut. Selain itu, berikan perhatian pada judul. Sungguh-sungguh cari tahu tentang musikmu.

Minggu 2:

Mulai mencocokan menari dengan music. Pertama, hanya menari. Biarkan music membuatmu bergerak. Setelah kamu melakukan ini beberapa kali, buatlah pengaturan gerakan per bagian music. Menyatulah dengan music yang membuat tarianmu berarti, bagimu dan bagi audiens. Pilih gerakan-gerakan yang kamu tahu dengan baik dan bergerak dengan tempo dan mood musiknya. Buat hubungan antara langkah yang satu dengan langkah yang lain, lebih dari yang kamu lakukan dalam pelajaran-pelajaran tarimu sebelumnya. Berikan kegembiraan dan energy pada tarianmu.

Minggu 3:

Ini adalah waktu untuk menuliskan konsep diatas. Jangan lupa membuat notasi atau kode pada setiap gerakan, menjelaskan kata-kata dengan baik. Tuliskan setiap langkah dalam garis baru di buku catatan, menggunakan koma sebelum dan sesudah menghubungkan setiap langkah. Jangan terlalu berpatokan pada konsep koreografi awal; koreografi yang dibuat akan terus berubah. Jangan ragu untukmerubah dari tulisan awal. Tuliskan setiap perubahan pada kertas yang mana perubahan tersebut berbeda dari yang telah ditarikan. Jika kamu ingin merubah koreografimu, lakukan dan keluarkan idenya secara aktif dengan music.

Minggu 4:

Sekarang, sangat diharapkan kamu memiliki ide yang bagus tentang tarian seperti apa yang kamu inginkan. Praktekan ini setiap hari, dan jika kamu bosan dengan ini, berhenti dan buatlah sesuatu. Jangan pernah menginginkan menari menjadi sesuatu yang membosankan. Ketika kamu berada dalam kelas pelajaran tari, simpan tarianmu dalam pikiran. Ketika kamu mempelajari langkah baru, pikirkan untuk menggabungkannya dengan koreografimu untu membuatnya up to date. Juga ketika kamu dalam pelajaran tersebut, praktekan langkahmu sendirii. Anggap kaca sebagai audiens dan kamu berada di panggung tari.
Waktu ini juga waktu yang tepat untuk berpikir tentang kostum. Apakah membuat baru, pikirkan ketersediaan dana, apakah langsung membeli di toko atau didesain terlebih dahulu. Pikirkan pula music dan gerakanmu ketika memikirkan tentang kostum. Sesuaikan kostum yang dipakai dengan gerakan yang dibuat. Kemudian, pikirkan tema dari lagumu. Misalnya tarianmu tentang pernikahan maka bajunya menggunakan pakaian putih, jika musiknya gembira, gunakan kostum warna terang dan jika sedih, pilih warna yang lebih gelap.

Minggu 5:

Jadikan minggu ini untuk praktek, praktek, dan praktek. Coba untuk praktek paling sedikit sebanyak 2x dengan semua kostum termasuk sepatu dan tatanan rambut. Kedengarannya ini merupakan hal yang sulit, tatanan rambut yang berbeda dengan yang akan dipakai akan mengurangi keseimbanganmu. Gerakan yang sempurna dan berikan perhatian yang khusus untuk lenganmu, karena audiens melihat lenganmu lebih banyak daripada kakimu.

Jika kamu hanya memiliki 3 atau 4 minggu:

Kombinasikan minggu 1,2, dan 3 dari yang disebutkan diatas dalam 1 minggu.
Kombinasikan minggu 4 dan 5 dalam 1 minggu.

Jika kamu memiliki 2 minggu atau kurang:

Kamu membutuhkan inspirasi, dan kamu tidak dapat mengambil 2 minggu untuk membuatnya. Inilah cara untuk mulai melompat dalam kreatifitasmu. Pilih music yang kamu sukai dan siap untuk menarikannya. Temukan kostum yang kamu sungguh-sungguh suka dan buat tarianmu diinspirasi sesudahnya. Mulai menari dan kemudian temukan music untuk melengkapinya.

Setiap kamu memiliki ide, kerjakan itu. Kamu tidak punya waktu untuk memulai lebih lama lagi, jadi lakukan apa yang bisa kamu lakukan. Ikuti langkah-langkahnya dan praktekan lebih banyak lagi. Menarilah saja dari hatimu. Di panggung akan terlihat sangat manis dan natural.


Apapun yang kamu tarikan:


Sebelum penampilan
Jangan memikirkan hal diluar tarianmua. Tanpa music dan memory otakmu, kamu akan lupa dan tercekam perasaan takutmu sendiri. Ambil napas dalam-dalam. Percaya pada dirimu sendiri, dan kamu akan bisa melakukannya.

Ketika kamu menari
Pikirkan tentang segala sesuatu yang kamu masukan dalam koreografimu. Biarkan music menggerakanmu dan menuntunmu. Hal yang sangat penting, letakkan segala sesuatu dalam dirimu, dan tarikan tarian itu dari hatimu.

By. mel_ove_dilank @dmin proskoneo_cam

Tentang Integritas Lagi...


Integritas adalah keterpaduan, kebulatan, keutuhana, jujur dan dapat dipercaya.

Pelayan Tuhan yang memiliki integritas berarti adalah orang yang memiliki keterpaduan, kebulatan, keutuhan antara apa yang diyakini dengan apa yang dilakukan, serta menjadi orang yang jujur dan dapat dipercaya. Dalam pelayanan, integritas merupakan suatu pilar yang amat penting.

I. Integritas Alkitabiah

Sekalipun tidak secara eksplisit kita tidak menjumpai istilah “integritas” dalam Alkitab, namun secara implisit tersebar di seluruh bagian Alkitab, khususnya berkaitan dengan orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya.

A. Integritas Iman
Setiap orang percaya harus memiliki integritas iman yang baik. Artinya jika ia percaya kepada Allah, maka ia harus memiliki sikap dan tindakan yang sesuai dengan imannya itu. Allah menghendaki agar ada keterpaduan antara hati yang percaya dan mulut yang mengaku.

B. Integritas Diri
Integritas diri di sini adalah keterpaduan antara perkataan dengan perbuatan kita.

C. Integritas Pelayanan
Orang yang berintegritas baik dalam pelayanan adalah orang yang bisa dipercaya. Ketika kepadanya dipercayakan suatu pelayanan oleh Tuhan sendiri sesuai dengan talentanya, maka ia akan memegang teguh kepercayaan itu dengan pertolongan Roh Kudus, tidak peduli apakah pelayanan itu besar atau kecil. Orang-orang yang memiliki integritas tinggi dalam pelayanan: cakap, takut akan Allah, dapat dipercaya, dan benci akan suap, berkomitmen dan militan.

2. Alasan Tak Berintegritas

Ketika seorang pelayan Tuhan merasa tidak mampu memiliki ketiga jenis integritas di atas, maka biasanya ia mengemukakan alasan-alasan berikut ini.

(a) Ketidak-sempurnaan
“Bukankah sebagai manusia kita tidak sempurna, jadi wajar saja jika saya tidak memiliki integritas semacam itu dan Tuhan pasti memakluminya.” Yesus Kristus sendiri menuntut agar kita sempurna sebab Bapa itu sempurna adanya. Kesempurnaan harus menjadi obsesi kita – bukan dengan kekuatan kita sendiri, melainkan oleh pertolongan Tuhan.

(b) Lingkungan

“Bagaimana saya bisa memiliki integritas semacam itu, sedangkan semua orang di sekitar saya sama-sama tidak berintegritas? Tidakkah nanti saya dianggap sebagai orang yang ‘sok rohani’?” Kita harus belajar tidak mudah tergoncangkan, sekalipun lingkungan di sekitarnya begitu buruk dan jahat. Jangan menyalahkan lingkungan, karena Allah meminta pertanggung-jawaban kita pribadi.

(c) Kecukupan
“Dengan melayani seperti ini saja pelayanan saya diterima di tengah-tengah masyarakat, buat apa saya memiliki integritas semacam itu?” Tuhanlah yang menilai kualitas pelayanan kita. Bukan berdasarkan apa yang ada di luar, melainkan yang ada di dalam. Penilaian atas hidup dan pelayanan kita adalah Tuhan sendiri. Itulah sebabnya kita harus berkenan kepada-Nya.

Mari kita memiliki integritas yang tinggi dalam iman, hidup pribadi, dan pelayanan kita. Bahkan mari kita meneladani integritas Yesus Kristus sendiri yang taat kepada kehendak Bapa-Nya, tak peduli betapa besarnya tantangan dan resiko yang harus Ia hadapi. Selamat melayani!

Sumber: Anonim

Panggilan Untuk SETIA


1 Kor 1:1-9

Prinsip melayani Tuhan yang sangat praktikal:

1. “ Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus,… .” [1 Kor 1:1]

Panggilan pelayanan berasal dari Tuhan.

Itulah yang sebenarnya memberikan kekuatan kepada kita dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang muncul. Karena tidak ada pelayanan tanpa kesulitan, semua pelayanan yang benar-benar disertai Tuhan pasti ada kesulitan, baik itu dari setan, orang-orang lain, atau bahkan diri sendiri. Integritas pelayanan seorang hamba Tuhan yang terbukti justru tampil ke depan ketika kesulitan sedang terjadi.


2. “ kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. ” [ 1 Kor 1 : 2 ]

Tetap Mampu Melihat Secara Objektif

Paulus tetap menyebut orang-orang Korintus sebagai orang-orang yang kudus walaupun sebenarnya secara kondisi mereka tampaknya tidak mencerminkan kehidupan yang kudus. Seringkali dalam hubungan dengan orang lain, ketika kita melihat berbagai kelemahan yang muncul, kita lalu mengundurkan diri dari hubungan tersebut. Paulus menekankan obyektivitas kekudusan yaitu mereka merupakan orang-orang yang sudah dikuduskan secara status meskipun secara kondisi mereka masih dalam proses pengudusan, sampai kita semua mencapai kekudusan yang sempurna ketika kita bersama dengan Tuhan di dalam sorga.


3. “ Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. ” [ 1 Kor 1 : 3 ]

Bukan kehebatan Manusia, tapi hanya karena Tuhan saja.

Paulus menyatakan kesabarannya bukan dari dirinya sendiri, melainkan karena kasih karunia Allah yang menyertai. Bukan kehebatan pelayanan Rasul Paulus tapi hanya karena Tuhan saja, itulah yang menjadikan pelayanannya sangat diberkati Tuhan.


4. “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.”

Selalu Mengucap Syukur

Melatih diri kita untuk selalu mengucap syukur, karena hal itu akan memberikan kekuatan dalam segala dinamika kehidupan yang kita hadapi. Kita dapat bermegah dalam kondisi apapun yang terjadi karena kita belajar untuk melihat kenyataan yang lebih tinggi di dalam Tuhan. Sekalipun tidak ada alas an untuk mengucap syukur. Qt tetap bersyukur.


5. “ Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. ” [ 1 Kor 1 : 7 ]

Menggunakan Karunia Secara Benar

Penggunaan dan penjalanan karunia secara benar berkaitan erat dengan sikap menantikan kedatangan Yesus Kristus. Tanpa sikap menantikan kedatanganNya kita akan lalai dalam menggunakan karunia yang ada pada kita.


6. “ Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. ” [ 1 Kor 1 : 8 ]

Tuhan yang Membawa Kesempurnaan

Keyakinan seperti inilah yang menjadi kekuatan dalam kita terus melakukan pelayanan kita, di mana Tuhan sendiri yang bekerja dan penggenapan pasti terjadi pada waktu yang telah ditetapkanNya.


7. “ Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. ” [ 1 Kor 1 : 9 ]

Kesetiaan Allah yang menjadi dasar pelayanan kita

Kesetiaan Allah yang menjadi dasar pelayanan kita, bukan kesetiaan kita. Justru kesetiaan manusia yang benar dibangun atas dasar Allah yang setia, Allah yang berjanji dan menggenapi janjiNya. Adakah kita memiliki alasan untuk tidak setia?

Created by. mel_ove_dilank @dmin proskoneo_cam

What The Raeson You Dancing?


Sebelum kita melihat untuk siapa dan mengapa kita menari, mari kita menyimak puisi yang ditulis oleh Margarate Yap, ‘To Dance or Not To Dance’.

Some say “Do” and some say “Don’t”
Some say fools and some are clones
Some are fluid some are clutzy
Some feel stupid others rusty
Some agree with what He wants
Other oppose but tolerate the dance

How will we know if dance is wordly
Just read the Word and “be holy”
The Holy Spirit will let us know
If dance is worship or just a show
So, dance I say if your heart is right
Keep your eyes on Him ‘cause He takes delight


Tarian merupakan suatu bentuk penyembahan yang menyenangkan hati Allah, apabila diekspresikan dari hati yang mengasihi-Nya. Seorang penari harus mempunyai teknik, motivasi dan dedikasi yang BENAR dan hal itu merupakan panggilan Tuhan terhadap-Nya.

1 Petrus 2:9
Panggilan adalah sesuatu yang membuat hati kita berkobar atau terbakar (bukan rekayasa). Apa yang tidak pernah kita lihat dan pikirkan itulah yang Tuhan sediakan.

Matius 5:16
Ayat ini mendasari panggilan (menjadi terang dan garam). Karena suara Tuhan sudah ada dalam diri kita tatkala kita punya hubungan pribaadi dengan Tuhan setiap hari. Bila kita menjawab panggilan tersebut, tidak ada satupun yang dapat menghalangi panggilan itu.

Yoh 21:17-19
(Kehormatan, pengorbanan atau perjuangan dan pertukaran hidup)
Dengan adanya panggilan, maka kondisi apapun dapat kita lewati karena Dialah yang menjadi pondasi awal dari pelayanan ini. Bukan hanya terbeban tapi juga terpanggil.

Setiap tarian ditujukan bagi Dia yang merupakan pencipta dari tari-tarian dan Dialah yang empunya tarian. Setiap seni (salah satunya) harus dikembalikan kepada yang menciptakannya. Bagi Dia yang layak menerima segala pujian dan sembah. Tetapi ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab yaitu:
a. Seberapa abesar kita memegang janji Tuhan?
b. Eberapa besar kita siap untuk Tuhan pakai?
c. Seberapa banyak waktu yang kita sediakan untuk Tuhan?

Hal inilah yang Tuhan tanyakan dan cari dalam tiap-tiap kita sebagai penari Allah, karena kita melayani Tuhan dalam Roh dan kebenaran dan akan menghadapi banyak tantangan.

Sumber: JOY Team Jakarta

Rabu, 06 Mei 2009

Koreografi


Tanpa ragu, Allah sendiri adalah seorang koreografer yang terbaik. Dalam kejadian 1 dengan jelas Dia menciptakan seluruh isi bumi ini, selangkah demi selangkah melepaskan kemampuan kretifitas-Nya dan membuat yang tak ada menjadi ada. Kuncinya adalah Tuhan mengambil langkah demi langkah dan membuat segalanya teratur.

Demikian halnya dengan tarian koreografi yang juga menyampaikan pesan dimana telah dipersiapkan sebelumnya untuk menerima a spirit of excellence. Pengorbanan waktu, tenaga, dana dan disiplin, sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu tarian koreografi. Tarian koreografi dapat digunakan sebagai alat penyampaian cerita atau melepaskan sukacita da kasih untuk Allah melalui keahlian dalam gerakan tari yang disebut seni.

Koreografi adalah gerakan yang harmoni. Dalam tarian disebut visual atau seni kreatif. Menurut Kamus Webster, koreografi berarti seni tari yang diatur atau disusun sebelumnya.


Siapa yang Dapat Mengkoreografi…?

Siapa saja ytang mempunyai kemampuan kretifitas untuk menyusun gerakan tari adalah seorang koreografer. Bila pernah dilatih dalam tari (klasik/daerah) akan merupakan suatu modal. Tetapi banyak koreografer bukanlah penari yang handal. Tuhan adalah sumbernya. Dialah yang mengimpartasikan talenta kepada siapapun yang memintanya. Segala pemberian yang baik dan sempurna datang dari Allah sendiri.

Ingat satu langkah demi langkah buatlah teratur. Catat atau rekam dalam video. Hal ini sangat membantu bagi orang lain untuk belajar. Ada banyak cara untuk melatih kita menjadi koreografer. Dasarnya ikuti aliran gerakan dan lepaskan dalam bentuk fisik. Bisa berupa impresif, perasaan, pikiran yang diekspresikan dalam gerakan. Sama seperti melodi dan lirik yang membawa keharmonisan, demikian juga dalam koreografi tari.

Sumber: JOY Team, Jakarta