Minggu, 24 Mei 2009

Children Class




Pertemuan pertama...
Ditraktir es cream...
Semangat semangat....setiap taburan pasti ada tuaiannya...
Setia setia....
Latihan di luar...karena di dalam panas dan di pake buat konseling yang mo nikah......
Hmmm........
God bless you all new dancers......

Kamis, 07 Mei 2009

Pentingnya Sikap Tubuh Yang Benar Saat Menari



Incorrect Posture

Kecendrungan yang ada dalam pelayanan tari dalam sebuah gereja adalah merasa cukup dengan kemampuannya dan tidak berusaha maksimal untuk mengembangkannya lebih intens lagi. Salah satu hal yang penting adalah postur atau sikap tubuh penari. Dari gambar diatas, penari yang bungkuk maupun terlalu tegak merupakan sikap yang salah. Sikap tari yang benar diperoleh bila mengunci badan sehingga tubuh dalam posisi tegak yang proposional. Untuk mendapatkan sikap tubuh menari yang benar memang tidak mudah, butuh waktu bertahun-tahun disertai dengan bakat untuk mempermudah proses tersebut.
Tidak semua penari pernah mengikuti latihan tari formal seperti balet. Tapi beberapa orang dikarunia keseimbangan dan keeleganan balet tanpa mengkuti latihan khusus. Kendala dalam latihan tari formal seperti kelas ballet terkadang terdapat pada keberadaan kelas latihan itu sendiri. Kelas-kelas ballet maupun kelas latihan formal tari lainnya hanya ada di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Sedangkan daerah lain masih minim bahkan tidak ada. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan memang tidak sedikit.


Pertanyaannya adalah seberapa pentingkah posisi/sikap ballet bagi kita? Pernahkah kamu berinvestasi pada kelas tari untuk meningkatkan kemampuan tarimu? Jika kelas-kelas ballet maupun kelas tari lainnya tidak dibuka, maupun keterbatasan dana yang qt miliki, jangan menyerah sampai disitu. Mempelajari koreografi tari dan maningkatkan satu teknik skill tari (postur tari) adalah 2 hal penting bagi seorang dancing worshiper. Dalam era teknologi sekarang ini, segala sesuatu cukup dimudahkan. Kita bisa belajar secara otodidak melalui video-video ballet maupun koreografi tari lainnya yang dapat di download lewat Youtube. Pada item search kita bisa mencari worship dance atau thambourine, maka beberapa video yang berhubungan dengan itu akan muncul. Download pada Youtube dapat dilakukan melalui aplikasi KeepVID. Untuk cara lebih jelas, dapat search di Google untuk cara download video dari Youtube.



Tarian penyembahan merupakan perpindahan bentuk dari penggambaran penyembahan akan kemegahan Tuhan, oleh karena itu setiap penari harus siap dengan seluruh kapasitas tari mereka dan dengan segala hal yang bisa dilakukan untuk kemuliaan nama Tuhan. Tanpa sikap tari atau skill teknik tari, koreografi menjadi terbatas dan stagnan. Jemaat bahkan mungkin menjadi bingung juga dengan dengan sikap tari dari para penari. Selanjutnya, penari sendiri menari bahkan terjebak menari dengan keinginannya sendiri dan kehilangan focus dalam penyembahan. Jadi ini sangant penting sekali, bahwa setiap penari harus terus berlatih untuk menghasilkan yang terbaik untuk meningkatkan skill teknik mereka untuk kemuliaan nama Tuhan.


Created by mel_ove_dilank @dmin proskoneo_cam and some information taken from Blog of Aunty Danz and dance.net

A Choreography Guide


Sebelum kamu memulai:

Cari tahu segala sesuatu tentang yang ingin kamu koreografikan. Berapa lama kamu harus menari? Apa jenis music yang akan mengiringi? Apa bentuk yang ingin kamu tunjukan? Sesekali kamu harus menutupi segala informasi penting, kamu dapat mulai mengkoreografi.

Jika kamu memiliki waktu lebih dari 5 minggu sampai waktu pertunjuka/kompetisi:

MInggu 1:

Pilihlah jenis musiknya. Temukan sesuatu yang menarik untukmu dan dengan itu kamu dapat berimajinasi tentang apa yang akan ditarikan. Pastikan itu dalam waktu dan isi tarian yang tepat. Jika kamu sudah melakukan hal tersebut, dengarkan saja lagumu. Imajinasikan dirimu diatas panggung menarikannya. Sering lakukan hal tersebut. Tuliskan urutan lagunya diatas selembar kertas. Tuliskan apa yang ingin kau buat, dan bentuk-bentuk tarian yang muncul dalam benakmu ketika kau mendengarkan lagu tersebut. Selain itu, berikan perhatian pada judul. Sungguh-sungguh cari tahu tentang musikmu.

Minggu 2:

Mulai mencocokan menari dengan music. Pertama, hanya menari. Biarkan music membuatmu bergerak. Setelah kamu melakukan ini beberapa kali, buatlah pengaturan gerakan per bagian music. Menyatulah dengan music yang membuat tarianmu berarti, bagimu dan bagi audiens. Pilih gerakan-gerakan yang kamu tahu dengan baik dan bergerak dengan tempo dan mood musiknya. Buat hubungan antara langkah yang satu dengan langkah yang lain, lebih dari yang kamu lakukan dalam pelajaran-pelajaran tarimu sebelumnya. Berikan kegembiraan dan energy pada tarianmu.

Minggu 3:

Ini adalah waktu untuk menuliskan konsep diatas. Jangan lupa membuat notasi atau kode pada setiap gerakan, menjelaskan kata-kata dengan baik. Tuliskan setiap langkah dalam garis baru di buku catatan, menggunakan koma sebelum dan sesudah menghubungkan setiap langkah. Jangan terlalu berpatokan pada konsep koreografi awal; koreografi yang dibuat akan terus berubah. Jangan ragu untukmerubah dari tulisan awal. Tuliskan setiap perubahan pada kertas yang mana perubahan tersebut berbeda dari yang telah ditarikan. Jika kamu ingin merubah koreografimu, lakukan dan keluarkan idenya secara aktif dengan music.

Minggu 4:

Sekarang, sangat diharapkan kamu memiliki ide yang bagus tentang tarian seperti apa yang kamu inginkan. Praktekan ini setiap hari, dan jika kamu bosan dengan ini, berhenti dan buatlah sesuatu. Jangan pernah menginginkan menari menjadi sesuatu yang membosankan. Ketika kamu berada dalam kelas pelajaran tari, simpan tarianmu dalam pikiran. Ketika kamu mempelajari langkah baru, pikirkan untuk menggabungkannya dengan koreografimu untu membuatnya up to date. Juga ketika kamu dalam pelajaran tersebut, praktekan langkahmu sendirii. Anggap kaca sebagai audiens dan kamu berada di panggung tari.
Waktu ini juga waktu yang tepat untuk berpikir tentang kostum. Apakah membuat baru, pikirkan ketersediaan dana, apakah langsung membeli di toko atau didesain terlebih dahulu. Pikirkan pula music dan gerakanmu ketika memikirkan tentang kostum. Sesuaikan kostum yang dipakai dengan gerakan yang dibuat. Kemudian, pikirkan tema dari lagumu. Misalnya tarianmu tentang pernikahan maka bajunya menggunakan pakaian putih, jika musiknya gembira, gunakan kostum warna terang dan jika sedih, pilih warna yang lebih gelap.

Minggu 5:

Jadikan minggu ini untuk praktek, praktek, dan praktek. Coba untuk praktek paling sedikit sebanyak 2x dengan semua kostum termasuk sepatu dan tatanan rambut. Kedengarannya ini merupakan hal yang sulit, tatanan rambut yang berbeda dengan yang akan dipakai akan mengurangi keseimbanganmu. Gerakan yang sempurna dan berikan perhatian yang khusus untuk lenganmu, karena audiens melihat lenganmu lebih banyak daripada kakimu.

Jika kamu hanya memiliki 3 atau 4 minggu:

Kombinasikan minggu 1,2, dan 3 dari yang disebutkan diatas dalam 1 minggu.
Kombinasikan minggu 4 dan 5 dalam 1 minggu.

Jika kamu memiliki 2 minggu atau kurang:

Kamu membutuhkan inspirasi, dan kamu tidak dapat mengambil 2 minggu untuk membuatnya. Inilah cara untuk mulai melompat dalam kreatifitasmu. Pilih music yang kamu sukai dan siap untuk menarikannya. Temukan kostum yang kamu sungguh-sungguh suka dan buat tarianmu diinspirasi sesudahnya. Mulai menari dan kemudian temukan music untuk melengkapinya.

Setiap kamu memiliki ide, kerjakan itu. Kamu tidak punya waktu untuk memulai lebih lama lagi, jadi lakukan apa yang bisa kamu lakukan. Ikuti langkah-langkahnya dan praktekan lebih banyak lagi. Menarilah saja dari hatimu. Di panggung akan terlihat sangat manis dan natural.


Apapun yang kamu tarikan:


Sebelum penampilan
Jangan memikirkan hal diluar tarianmua. Tanpa music dan memory otakmu, kamu akan lupa dan tercekam perasaan takutmu sendiri. Ambil napas dalam-dalam. Percaya pada dirimu sendiri, dan kamu akan bisa melakukannya.

Ketika kamu menari
Pikirkan tentang segala sesuatu yang kamu masukan dalam koreografimu. Biarkan music menggerakanmu dan menuntunmu. Hal yang sangat penting, letakkan segala sesuatu dalam dirimu, dan tarikan tarian itu dari hatimu.

By. mel_ove_dilank @dmin proskoneo_cam

Tentang Integritas Lagi...


Integritas adalah keterpaduan, kebulatan, keutuhana, jujur dan dapat dipercaya.

Pelayan Tuhan yang memiliki integritas berarti adalah orang yang memiliki keterpaduan, kebulatan, keutuhan antara apa yang diyakini dengan apa yang dilakukan, serta menjadi orang yang jujur dan dapat dipercaya. Dalam pelayanan, integritas merupakan suatu pilar yang amat penting.

I. Integritas Alkitabiah

Sekalipun tidak secara eksplisit kita tidak menjumpai istilah “integritas” dalam Alkitab, namun secara implisit tersebar di seluruh bagian Alkitab, khususnya berkaitan dengan orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya.

A. Integritas Iman
Setiap orang percaya harus memiliki integritas iman yang baik. Artinya jika ia percaya kepada Allah, maka ia harus memiliki sikap dan tindakan yang sesuai dengan imannya itu. Allah menghendaki agar ada keterpaduan antara hati yang percaya dan mulut yang mengaku.

B. Integritas Diri
Integritas diri di sini adalah keterpaduan antara perkataan dengan perbuatan kita.

C. Integritas Pelayanan
Orang yang berintegritas baik dalam pelayanan adalah orang yang bisa dipercaya. Ketika kepadanya dipercayakan suatu pelayanan oleh Tuhan sendiri sesuai dengan talentanya, maka ia akan memegang teguh kepercayaan itu dengan pertolongan Roh Kudus, tidak peduli apakah pelayanan itu besar atau kecil. Orang-orang yang memiliki integritas tinggi dalam pelayanan: cakap, takut akan Allah, dapat dipercaya, dan benci akan suap, berkomitmen dan militan.

2. Alasan Tak Berintegritas

Ketika seorang pelayan Tuhan merasa tidak mampu memiliki ketiga jenis integritas di atas, maka biasanya ia mengemukakan alasan-alasan berikut ini.

(a) Ketidak-sempurnaan
“Bukankah sebagai manusia kita tidak sempurna, jadi wajar saja jika saya tidak memiliki integritas semacam itu dan Tuhan pasti memakluminya.” Yesus Kristus sendiri menuntut agar kita sempurna sebab Bapa itu sempurna adanya. Kesempurnaan harus menjadi obsesi kita – bukan dengan kekuatan kita sendiri, melainkan oleh pertolongan Tuhan.

(b) Lingkungan

“Bagaimana saya bisa memiliki integritas semacam itu, sedangkan semua orang di sekitar saya sama-sama tidak berintegritas? Tidakkah nanti saya dianggap sebagai orang yang ‘sok rohani’?” Kita harus belajar tidak mudah tergoncangkan, sekalipun lingkungan di sekitarnya begitu buruk dan jahat. Jangan menyalahkan lingkungan, karena Allah meminta pertanggung-jawaban kita pribadi.

(c) Kecukupan
“Dengan melayani seperti ini saja pelayanan saya diterima di tengah-tengah masyarakat, buat apa saya memiliki integritas semacam itu?” Tuhanlah yang menilai kualitas pelayanan kita. Bukan berdasarkan apa yang ada di luar, melainkan yang ada di dalam. Penilaian atas hidup dan pelayanan kita adalah Tuhan sendiri. Itulah sebabnya kita harus berkenan kepada-Nya.

Mari kita memiliki integritas yang tinggi dalam iman, hidup pribadi, dan pelayanan kita. Bahkan mari kita meneladani integritas Yesus Kristus sendiri yang taat kepada kehendak Bapa-Nya, tak peduli betapa besarnya tantangan dan resiko yang harus Ia hadapi. Selamat melayani!

Sumber: Anonim

Panggilan Untuk SETIA


1 Kor 1:1-9

Prinsip melayani Tuhan yang sangat praktikal:

1. “ Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus,… .” [1 Kor 1:1]

Panggilan pelayanan berasal dari Tuhan.

Itulah yang sebenarnya memberikan kekuatan kepada kita dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang muncul. Karena tidak ada pelayanan tanpa kesulitan, semua pelayanan yang benar-benar disertai Tuhan pasti ada kesulitan, baik itu dari setan, orang-orang lain, atau bahkan diri sendiri. Integritas pelayanan seorang hamba Tuhan yang terbukti justru tampil ke depan ketika kesulitan sedang terjadi.


2. “ kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. ” [ 1 Kor 1 : 2 ]

Tetap Mampu Melihat Secara Objektif

Paulus tetap menyebut orang-orang Korintus sebagai orang-orang yang kudus walaupun sebenarnya secara kondisi mereka tampaknya tidak mencerminkan kehidupan yang kudus. Seringkali dalam hubungan dengan orang lain, ketika kita melihat berbagai kelemahan yang muncul, kita lalu mengundurkan diri dari hubungan tersebut. Paulus menekankan obyektivitas kekudusan yaitu mereka merupakan orang-orang yang sudah dikuduskan secara status meskipun secara kondisi mereka masih dalam proses pengudusan, sampai kita semua mencapai kekudusan yang sempurna ketika kita bersama dengan Tuhan di dalam sorga.


3. “ Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. ” [ 1 Kor 1 : 3 ]

Bukan kehebatan Manusia, tapi hanya karena Tuhan saja.

Paulus menyatakan kesabarannya bukan dari dirinya sendiri, melainkan karena kasih karunia Allah yang menyertai. Bukan kehebatan pelayanan Rasul Paulus tapi hanya karena Tuhan saja, itulah yang menjadikan pelayanannya sangat diberkati Tuhan.


4. “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.”

Selalu Mengucap Syukur

Melatih diri kita untuk selalu mengucap syukur, karena hal itu akan memberikan kekuatan dalam segala dinamika kehidupan yang kita hadapi. Kita dapat bermegah dalam kondisi apapun yang terjadi karena kita belajar untuk melihat kenyataan yang lebih tinggi di dalam Tuhan. Sekalipun tidak ada alas an untuk mengucap syukur. Qt tetap bersyukur.


5. “ Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. ” [ 1 Kor 1 : 7 ]

Menggunakan Karunia Secara Benar

Penggunaan dan penjalanan karunia secara benar berkaitan erat dengan sikap menantikan kedatangan Yesus Kristus. Tanpa sikap menantikan kedatanganNya kita akan lalai dalam menggunakan karunia yang ada pada kita.


6. “ Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. ” [ 1 Kor 1 : 8 ]

Tuhan yang Membawa Kesempurnaan

Keyakinan seperti inilah yang menjadi kekuatan dalam kita terus melakukan pelayanan kita, di mana Tuhan sendiri yang bekerja dan penggenapan pasti terjadi pada waktu yang telah ditetapkanNya.


7. “ Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. ” [ 1 Kor 1 : 9 ]

Kesetiaan Allah yang menjadi dasar pelayanan kita

Kesetiaan Allah yang menjadi dasar pelayanan kita, bukan kesetiaan kita. Justru kesetiaan manusia yang benar dibangun atas dasar Allah yang setia, Allah yang berjanji dan menggenapi janjiNya. Adakah kita memiliki alasan untuk tidak setia?

Created by. mel_ove_dilank @dmin proskoneo_cam

What The Raeson You Dancing?


Sebelum kita melihat untuk siapa dan mengapa kita menari, mari kita menyimak puisi yang ditulis oleh Margarate Yap, ‘To Dance or Not To Dance’.

Some say “Do” and some say “Don’t”
Some say fools and some are clones
Some are fluid some are clutzy
Some feel stupid others rusty
Some agree with what He wants
Other oppose but tolerate the dance

How will we know if dance is wordly
Just read the Word and “be holy”
The Holy Spirit will let us know
If dance is worship or just a show
So, dance I say if your heart is right
Keep your eyes on Him ‘cause He takes delight


Tarian merupakan suatu bentuk penyembahan yang menyenangkan hati Allah, apabila diekspresikan dari hati yang mengasihi-Nya. Seorang penari harus mempunyai teknik, motivasi dan dedikasi yang BENAR dan hal itu merupakan panggilan Tuhan terhadap-Nya.

1 Petrus 2:9
Panggilan adalah sesuatu yang membuat hati kita berkobar atau terbakar (bukan rekayasa). Apa yang tidak pernah kita lihat dan pikirkan itulah yang Tuhan sediakan.

Matius 5:16
Ayat ini mendasari panggilan (menjadi terang dan garam). Karena suara Tuhan sudah ada dalam diri kita tatkala kita punya hubungan pribaadi dengan Tuhan setiap hari. Bila kita menjawab panggilan tersebut, tidak ada satupun yang dapat menghalangi panggilan itu.

Yoh 21:17-19
(Kehormatan, pengorbanan atau perjuangan dan pertukaran hidup)
Dengan adanya panggilan, maka kondisi apapun dapat kita lewati karena Dialah yang menjadi pondasi awal dari pelayanan ini. Bukan hanya terbeban tapi juga terpanggil.

Setiap tarian ditujukan bagi Dia yang merupakan pencipta dari tari-tarian dan Dialah yang empunya tarian. Setiap seni (salah satunya) harus dikembalikan kepada yang menciptakannya. Bagi Dia yang layak menerima segala pujian dan sembah. Tetapi ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab yaitu:
a. Seberapa abesar kita memegang janji Tuhan?
b. Eberapa besar kita siap untuk Tuhan pakai?
c. Seberapa banyak waktu yang kita sediakan untuk Tuhan?

Hal inilah yang Tuhan tanyakan dan cari dalam tiap-tiap kita sebagai penari Allah, karena kita melayani Tuhan dalam Roh dan kebenaran dan akan menghadapi banyak tantangan.

Sumber: JOY Team Jakarta

Rabu, 06 Mei 2009

Koreografi


Tanpa ragu, Allah sendiri adalah seorang koreografer yang terbaik. Dalam kejadian 1 dengan jelas Dia menciptakan seluruh isi bumi ini, selangkah demi selangkah melepaskan kemampuan kretifitas-Nya dan membuat yang tak ada menjadi ada. Kuncinya adalah Tuhan mengambil langkah demi langkah dan membuat segalanya teratur.

Demikian halnya dengan tarian koreografi yang juga menyampaikan pesan dimana telah dipersiapkan sebelumnya untuk menerima a spirit of excellence. Pengorbanan waktu, tenaga, dana dan disiplin, sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu tarian koreografi. Tarian koreografi dapat digunakan sebagai alat penyampaian cerita atau melepaskan sukacita da kasih untuk Allah melalui keahlian dalam gerakan tari yang disebut seni.

Koreografi adalah gerakan yang harmoni. Dalam tarian disebut visual atau seni kreatif. Menurut Kamus Webster, koreografi berarti seni tari yang diatur atau disusun sebelumnya.


Siapa yang Dapat Mengkoreografi…?

Siapa saja ytang mempunyai kemampuan kretifitas untuk menyusun gerakan tari adalah seorang koreografer. Bila pernah dilatih dalam tari (klasik/daerah) akan merupakan suatu modal. Tetapi banyak koreografer bukanlah penari yang handal. Tuhan adalah sumbernya. Dialah yang mengimpartasikan talenta kepada siapapun yang memintanya. Segala pemberian yang baik dan sempurna datang dari Allah sendiri.

Ingat satu langkah demi langkah buatlah teratur. Catat atau rekam dalam video. Hal ini sangat membantu bagi orang lain untuk belajar. Ada banyak cara untuk melatih kita menjadi koreografer. Dasarnya ikuti aliran gerakan dan lepaskan dalam bentuk fisik. Bisa berupa impresif, perasaan, pikiran yang diekspresikan dalam gerakan. Sama seperti melodi dan lirik yang membawa keharmonisan, demikian juga dalam koreografi tari.

Sumber: JOY Team, Jakarta

Penyembahan dan Rebana


PANGGILAN
1 Petrus 2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.


Hubungan kita dengan Tuhan = Panggilan
Bila kita tidak menjawab panggilan itu maka kita akan terhilang. Panggilan adalah sesuatu yang membuat hati berkobar atau terbakar (bukan rekayasa). Apa yang tidak pernah kita lihat, piker, itulah yang Tuhan sediakan. Contohnya Elia.


Matius 5:16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.


Ayat ini yang mendasari panggilan (menjadi terang dan garam). Karena suara Tuhan sudah ada dalam diri kita tatkala kita punya hubungan pribadi dengan TUhan setiap hari. Bila kita menjawab panggilan tersebut tidak ada satu orangpun yang menghalangi panggilan itu.


Yoh 21:17-19, Panggilan ada tiga tingkatan:
^ Ayat 17
Panggilan adalah suatu kehormatan karena kasih karunia Allah.
^ Ayat 18
Panggilan adalah suatu pengorbanan dan perjuangan. Contohnya orang yang sedang mengandung.
^ Ayat 19
Panggilan adalah suatu pertukaran hidup (ada harga yang harus dibayar)


URAPAN
2 Korintus 1:21
Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi.


Urapan terjadi karena ada penyerahan total/pengalaman yang jelas dan kuat di dalam Tuhan. Urapantidak dapat dipelajari dan tidak bisa diganti.

Ada 5 tindakan yang harus diambil untuk meningkatkan urapan:
1. Persekutuan dengan orang-orang lain yang bekerja dengan urapan yang kuat.
2. Doa dan puasa (Yak 5:6)
3. Meditasi Firman Tuhan
4. Gaya hidup yang bernafaskan pujian dan penyembahan
5. Waktu berdiam, diri yang panjang (Pengkothbah 3:7).


SIKAP
1 Korintus 9:27
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil, jangan aku sendiri ditolak.


Melatih tubuh adalah disiplin, menguasainya adalah kekudusan.

Sumber: JOY Team, Jakarta

INTEGRITAS ORANG PERCAYA


Penulis : Saumiman Saud

Philipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.

Integritas orang percaya, realita atau ilusi?
Pertanyaan ini muncul karena di lapangan sulit sekali kita bertemu dengan orang percaya yang benar-benar dikategorikan berintegritas. Sering yang kita temukan adalah, orang percaya yang integritasnya polesan atau tempelan. Mengapa kita katakan demikian? Sebab kenyataannya kebanyakan orang percaya itu 'kelihatan' nya sebagai orang percaya hanya pada hari Minggu dan di gereja saja, sedangkan kalau berada di lokasi lain, sangat sulit dibedakan antara orang percaya maupun yang bukan?
Setiap pagi, begitu kita buka mata dan melangkah masuk ke kantor atau duduk di bangku kuliah, kita sudah menemukan berbagai macam orang percaya dengan sifat yang kadang sulit dibedakan dengan mereka yang di luar sana. Ciri-ciri khasnya menjadi pudar begitu saja, keputusan-keputusan yang diambil juga tidak ada bedanya, bahkan kadang menyerempet sehingga bertentangan dengan apa yang di ajarkan oleh Alkitab. Ketika mendapat teguran, mereka malah membela diri, masalah bisnis jangan disamakan dengan hal-hal rohani.

Ternyata kita sering keliru, sebab orang-orang di luar justru tidak memisahkan kita dari status, justru ia tahu kita ini orang percaya, dan karena kita ini orang percaya maka ia percaya pada kita, sehingga bersedia kerja sama usaha. Tatkala kita membuka kerja sama usaha dengan orang lain, maka mereka berkata, ini dia orang gereja, jangan takut mereka pasti orang baik-baik. Lalu permisi tanya, apakah benar tidak boleh takut atau curiga terhadap orang percaya? Celakanya orang-orang percaya kadang tidak dapat dipercaya!!

Secara definisi kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berasal dari akar kata integer yang mana artinya menyeluruh, lengkap atau segalanya. Ini adalah bentuk ketaatan secara keagamaan terhadap kode moral, nilai dan kelakuan. Kalau kita peragakan , maka integritas ini melebihi karakter seseorang, aksi yang dapat dipercaya (trustworthy action) dan komitmen yang bertanggung jawab (responsible commitment). Kalau boleh ditentukan, maka integritas itu adalah standard terhadap anti suap (incrorruptibility) menolak melakukan kesalahan terhadap kebenaran, bertanggung-jawab atau janji (pledge)

Sebagai contoh coba kita lihat
Ulangan 32:4
Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.
Dan lihat juga,
Ayub 1:1
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Titus 1:8
melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri,
Titus 2:12
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.

Kehidupan model begini harus dimiliki oleh orang-orang yang mengaku percaya, dalam hal ini percaya bahwa Yesus itu juruselamatnya.

Integritas Kristen merupakan paket hidup yang standard bagi orang Kristen normal. Integritas Kristen juga merupakan image atau gambaran kehidupan orang percaya yang hidupnya memiliki Yesus Kristus. Hal itu akan tercermin di dalam kelakuan sehari-harinya, baik di tempat umum maupun di tempat terpencil sekalipun.

INTEGRITY IS DISCIPLINED BEHAVIOR
(Integritas Mendisiplinkan Kelakuan)

Kita ini secara tidak langsung setiap hari selalu mengambil keputusan, saya kurang tahu untuk hari ini saja sudah ada berapa keputusan penting yang sudah anda ambil. Bangun dari tempat tidur saja itu merupakan suatu keputusan, ia akan menjadi orang Kristen yang berintegritas tinggi kalau setiap hari memiliki kebiasaan bangun pagi, namun integritasnya akan dipertanyakan apabila setiap hari bangunya kesiangan.
Sebagai seorang mahasiswa, tatkala semua teman-teman di kampus berlaku curang sewaktu ujian, lalu bagaimana dengan anda? Apakah tetap disiplin untuk taat pada peraturan sekolah? Apakah anda merasa tersendiri dan ditinggalkan kalau harus mengambil keputusan yang beda dari orang-orang? Jos 24:14

Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

Jos 24:15
Tetapi jika kamu siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Yosua 24:15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau Allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Rut 1:16
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Menjadi siapa kita ini tergantung apa yang menjadi keputusan di dalam kita, tatkala kita memilih untuk berbuat yang tidak baik , maka sorotan dari masyarakat sudah langsung menilai kita. Seorang pria yang memutuskan untuk mengisap rokok, bahkan kadang juga ganja, maka sekitar masyarakat sudah menilainya .

INTEGRITY IS DETERMINED BEHAVIOR
(Integritas Menentukan Kelakuan)

Kondisi kehidupan manusia itu berbeda-beda, demikian juga masalah yang dihadapinya, namun ada kunci kode Integritas Kristen yang tidak boleh beda. Pada waktu menghadapi persoalan dan kelakuan yang kita ekspresikan ke orang-orang itu sangat kelihatan sekali. Nah orang percaya, mestinya memiliki ekspresi yang sudah dipatron dalam Alkitab.

Dalam kitab Daniel 3:1 Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Semua rakyat diminta untuk menyembah patung yang dibuatnya. Namun Sadrak, Mesakh dan Abednego teman-temannya Daniel ini tidak bersedia menyembah pada patung itu. Lalu raja menjdai marah, kemudian ia bertnaya , lihat Daniel 3:14
berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
Lanjutkan lihat Daniel 3:15
Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?" Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Titus 1 :12
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Pernah terjadi di Tiongkok, ada sebuah penjara yang narapidananya pada lari keluar, padahal tembok penjaranya tinggi, dikunci dengan gembok raksasa, penjaganya juga banyak. Mengapa demikian? Ternyta setelah diselidiki, yang bermasalah adalah integritas penjaga pintu penjara itu, ia dapat dibeli dengan uang, sehingga pintu yang digembok dengan gembok raksasa itu dapat dibuka begitu saja. Integritas seseorang, menentukan kelakuannya, kalau integritasnya tinggi, pastilah ia tidak bakal tergoda dengan uang itu.

INTEGRITY DEMONSTRATED BEHAVIOR
(Integritas Mendemonstrasikan Kelakuan)

Integritas adalah lifestyle (gaya hidup) karakter yang tinggal di dalam diri seseorang yang mengaku dan taat pada Tuhan.

1 Yohanes 2 :5-6
Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Pada tahun 1943, tentara pendudukan Jepang mengirim ratusan musuh nasional" Amerika dan Eropa ke tempat penampungan di Propinsi Shantung di Cina. Selama berbulan-bulan mereka harus menahan kebosanan, frustrasi, kepadatan yang berlebihan, dan ketakutan. Pertentangan kepribadian timbul, kemarahan meledak. Beraneka macam pertengkaran picik.
Tetapi menurut catatan seorang tawanan, ada seorang pria yang "tanpa diragukan lagi adalah seorang yang sangat didambakan, dihormati dan dicintai", Eric Liddell, seorang misionaris dari Skotlandia.

Seorang pelacur dari Rusia belakangan mengenang bahwa Liddell adalah satu-satunya pria yang mau melakukan sesuatu untuknya tanpa menginginkan bayaran setimpal. Saat ia pertama kali tiba di tahanan, sendiri dan dihina, Liddell membuatkan rak baginya.
Tawanan yang lain mengatakan bahwa,"Ia memiliki ketenangan, cara yang penuh humor untuk menghadapi kemarahan yang menggebu-gebu." Pada salah satu pertemuan yang penuh amarah dari para tahanan, semua orang menginginkan agar seseorang mau melakukan sesuatu kepada anak-anak remaja yang bermasalah. Liddell memecahkan masalah tersebut. Dia mengadakan bermacam olahraga, bermacam ketrampilan dan kelas-kelas untuk anak-anak, dan mulai menghabiskan waktu malamnya bersama mereka.
Liddell mendapatkan kemasyuran dan pujian pada Olimpiade tahun 1924, mendapat medali emas pada lomba lari 400 meter. Tetapi pada saat yang tegang lainnya ia juga menunjukkan dirinya sebagai seorang pemenang dalam perlombaan Kristiani, yang dikagumi oleh hampir semua tahanan duniawi.
Apa yang membuat Liddell begitu istimewa? Pernah terjadi, ada perlombaan lari 100 m,yang menurut perkiraan Liddell bakal menang , namun ia tidak mau ikut bertanding karena perlombaannya di hari Minggu. Mengapa? Karena Liddell mau ke gereja hari Minggu. Penggemarnya kecewa berat, ada yang marah juga padanya. Anda dapat menemukan rahasianya,. Mengapa Liddell begitu terpuji akhirnya? Ia mendemontrasikan kelakuannya, inilah Integritas dia.

Saya sering menemukan banyak angggota gereja yang tidak hadir ke gereja pada hari Minggu, ketika ditanya ia menjawab dengan gampang saja, tidak bisa bangun, soalnya pagi sekali. Saya juga bingung, jam 10.00 pagi kebaktian masih terlalu pagi? Lalu yang lain berkata ada tamu datang ke rumah. Bukankah justru kalau ada tamu datang, inilah kesemptan membawa tamunya ke gereja, sekaligus memperkenalkan gereja anda? Yang lain lagi berkata ada pertandingan olah-raga? Wah ini mirip Liddell, Kalau Liddell yang merupakan pertandingan besar saja, ia tidak bersedia tanding karena hari Minggu, lalau mengapa anda tidak dapat menolaknya? Apa yang kita kerjakan, tatkala kita mendemonstrasikan kelakuan, maka terlihat seberapa integritas kita?
Lalu yang menarik dari Lidell yang lain adalah, setiap jam 6 pagi hari. Itulah saat dia berjalan berjingkat-jingkat melewati teman-temannya yang sedang tidur, duduk di meja, dan menyalakan sebuah lampu kecil untuk menerangi buku catatan dan Alkitabnya. Eric Liddell mencari anugerah dan kekuatan setiap hari dari kekayaan firman Tuhan Allah. Chariots of Fire merupakan film yang sangat terkenal untuk menceritakan riwayatnya.

Setiap kita membutuhkan Kehidupan yang berintegritas. Contoh konkretnya kehidupan Tuhan Yesus sampai ajalnya tetap menjadi standard yang benar dan lengkap bagi orang percaya? Integritas kehidupan kemanusiaan Tuhan Yesus sungguh bertahan sampai akhir hidupNya di dunia.

MELAYANI TUHAN DENGAN CARA-CARA SEDERHANA

Kita Juga Bisa Menjadi Pelayan Tuhan
"Lalu Ia berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu
tidak percaya?" (Markus 4:40)
Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak
ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. (Lukas 21 : 15)

PENCERAHAN AWAL

Banyak orang Kristen yang memiliki pendapat atau pola pemikiran, apabila mereka ingin
bekerja menjadi pelayan Tuhan, mereka baru bisa memulainya dengan terlebih dahulu
menjadi seorang Pendeta.
Sungguh, pola pemikiran seperti ini merupakan sebuah pola pemikiran yang terlalu sempit
dan keliru sekali...
Apabila kita diminta untuk melakukan tugas pelayanan dengan melayani di ladang Tuhan, terkadang otak kita cepat sekali membuat serta menyampaikan sejumlah alasan yang dianggap cukup realistis dan dapat diterima orang lain, agar beban
tugas pelayanan tersebut tidak dilimpahkan kepada kita.
Bahkan ada sejumlah orang yang secara terang-terangan membuat pernyataan bahwa tugas
melayani sebagai pelayan di ladang Tuhan, bukanlah bagian dari tugas yang harus
dilakukannya selama Tuhan masih memberikan nafas kehidupan kepada mereka.
Sekali lagi, bila itu yang ada dalam benak kita, maka itu merupakan pola
pandang serta pola berpikir yang terlalu sempit dan keliru sekali...

Memang harus diakui, melakukan tugas pelayanan di ladang Tuhan tidaklah mudah. Hal
terberat dan sering kali dianggap menjadi batu ganjalan bagi seseorang untuk melaksanakan
niat tulus menyampaikan kabar baik yang datangnya dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu :
1. kurangnya kemampuan untuk mengingat bagian-bagian dari Firman Tuhan, serta
2. kurangnya rasa percaya diri.

Sebuah kata bijak berkata : "Sebelum mencoba, janganlah bicara...", merupakan
jawaban yang cukup tepat untuk mengeliminir kedua point keberatan
diatas diatas.
Padahal, kalau kita mau berpikiran kreatif dan inovatif, untuk menjadi pelayan Firman Tuhan, kita bisa memulainya
terlebih dahulu dengan cara-cara yang sederhana, yaitu dengan
melakukan berbagai bentuk kegiatan atau aktivitas yang lazim kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari.

Kita pun dapat melakukannya dengan cara mengucapkan kata-kata baik, sopan, ramah, dan juga jujur, kepada orang lain.
Dengan kata lain bisa dikatakan, kita bisa memulai langkah kita untuk menjalankan tugas
sebagai
pelayan Firman Tuhan, dengan cara : Bersikap yang benar, melakukan
segala sesuatu dengan tulus, dan berkata-kata dengan penuh kejujuran
serta penuh kasih.
Kita harus bisa menjaga agar pikiran kita tidak bercemar. Lalu kita harus bisa menjaga
agar perkataan yang keluar dari mulut kita, isinya tidak selalu berisikan ucapan-ucapan
yang mengagung-agungkan segenap kemampuan serta potensi diri yang ada pada diri kita,
di depan atau kepada orang lain.

Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
(II Timotius 2 : 16)
Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur
dan
bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam
pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal
buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. (Titus 2 : 7)

Kesimpulan kecilnya : kita tampilkan dahulu secara nyata siapa dan bagaimana
sesungguhnya pribadi anak-anak Tuhan yang sebenar-benarnya serta
sebaik-baiknya.
Itu sama saja kita melakukan atau menyatakan KASIH kepada orang lain karena KASIH akan nampak nyata terlihat di dalam perbuatan. That is true...
"Sesungguhnya, perbuatan dapat berbicara lebih keras apabila dibandingkan dengan kata-kata semata..."

Apabila kita mampu melaksanakan pola hidup demikian, maka kita tidak perlu lagi memiliki cara pandang bahwa untuk melakukan tugas pelayanan akan Firman Tuhan, kita
harus mengikuti berbagai bentuk pendidikan formal tentang Firman Tuhan.
Mengikuti pendidikan formal akan Firman Tuhan, untuk kepentingan dan maksud tertentu,
memang perlu dan harus untuk dilakukan. Alasannya, agar kita memiliki arah yang benar dan
tepat dalam menyampaikan Firman Tuhan. Tapi itu bukan berarti kita harus melakukannya.

Kita
dapat menggantikan fungsi pendidikan formal tersebut dengan banyak
membaca buku-buku rohani, banyak mendengarkan khotbah pendeta dan
mencatat point-point penting yang disampaikannya, serta banyak
melakukan sharing tentang Firman Tuhan.
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
(I Timotius 6 : 6)

MELAYANI DENGAN CARA SEDERHANA

Sesungguhnya, kita bisa bersaksi tentang Kristus kepada anggota keluarga kita, orang-orang
di sekeliling kita, atau orang kepada lain yang tidak kita kenal, bukan dengan berbicara
secara terbuka tentang kebaikan Tuhan (melalui khotbah atau bentuk ceramah), namun bisa
pula dengan cara menampilkan citra seorang anak Tuhan yang hidup baik dan benar.
Perbuatan seperti itu sudah menjadi bagian dari pelayanan kepada Tuhan. Karena untuk
menyampaikan
sebuah kesaksian tentang kebaikkan dan Kasih Tuhan kepada kita, we can
do it that with natural touch... (menyampaikan dengan apa adanya).
Berdasarkan realita kehidupan iman yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, pada
satu waktu tertentu, memang perlu menyediakan sebagian waktu kita khusus untuk
"menginjili" orang lain, karena menyampaikan sukacita dari Allah itu merupakan sebuah
keharusan atau ketentuan yang mutlak kita lakukan selama kita masih memiliki nafas
kehidupan.
Kita dapat melakukannya dalam bentuk menyediakan sebagian waktu kita untuk selalu
berhubungan dan menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita. Kita harus
menjaga pola komunikasi kita dengan orang-orang di sekitar kita.
Adapun
tujuannya, agar kita dapat berbagi secara langsung di dalam KASIH dan
sukacita yang kita terima dari Tuhan, dengan yang sewajarnya,
sebenarnya, serta seharusnya.
We can share our thoughts, share our happines, share our sorrows... because
it's so natural...
Dalam menjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang di lingkungan di sekitar kita
tersebut, kita dapat sharing dengan mereka. Kita dengarkan curahan hati mereka. Kita
buat diri kita menjadi pihak yang bisa mendengarkan segala keluh kesah orang lain dan
mencoba memberikan solusi melalui berkat-berkat yang telah kita terima dari Tuhan.
Kita
bisa mendengarkan mereka, karena memang, dengan menjadi seorang
pendengar yang baik, sedikitnya kita bisa membantu mereka untuk
memberikan kelegaan atas segala penat yang mereka rasakan.
Ingatlah pada sebuah pepatah yang mengatakan :
"People don't care how much you khow until they know how much you care..."
Terkadang, kita terlalu bersemangat untuk berkelut dengan diri kita sendiri sampai kita
lupa memperhatikan bagaimana dengan kehidupan, keadaan, atau perkataan orang lain.
Keadaan seperti ini membuat kita pada kondisi-kondisi tertentu, hanya mau mendengarkan
orang-orang tertentu saja : orang-orang yang kita sayangi, kita kenal, atau mereka yang
benar-benar perduli dan tulus dengan kita.
Sometimes, everybody do that… Tapi itu bukanlah pola dan cara yang benar. Tuhan tidak
pernah mengajarkan kita bersikap seperti itu. Itu bukanlah ungkapan KASIH, karena KASIH
itu
tidak pernah mengajarkan kita untuk memperhitungkan sesuatu atau
menganggap sesuatu yang baik hanya dari orang-orang tertentu saja.
Kebenaran akan Firman Tuhan itu bisa kita dapatkan, kita dengar, dan juga dapat kita
sampaikan dari siapa saja serta kepada siapa saja, dengan maksud serta tujuan untuk
memuliakan nama Tuhan dan menyatakan Firman Tuhan dalam KASIH.
Dengan
kata lain bisa dikatakan, bahwa kita sebaiknya tidak menciptakan
sebuah komunikasi yang sifatnya searah semata, dimana kita hanya mau
didengarkan namun tidak mau mendengarkan.
If He is in our life, if He is in us, then we can love them like He loves us...

TALENTA

Setiap orang memiliki talenta. Talenta yang dimiliki seseorang belum tentu sama dengan
talenta yang dimiliki orang lain. Karena talenta merupakan suatu kemampuan "special" yang
Tuhan berikan kepada kita agar dapat kita pergunakan untuk memuji, memuliakan, dan
menyampaikan kabar baik yang nyata serta ada di dalam Yesus Kristus.
Pada dasarnya, ada sejumlah bentuk talenta yang dapat digunakan untuk bekerja menjadi
pelayan di ladang Tuhan. Beberapa diantaranya : sebagai seorang pendoa, sebagai seorang
singer (penyampai puji-pujian kepada Tuhan), sebagai penulis, dll.
Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan berbagai macam talenta yang ada pada kita. Dan
Sangat besar kemungkinan, berbagai talenta itu, bisa juga kita pakai melayani dalam
pelayanan untuk menyampaikan kabar baik yang nyata dan ada di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Seseorang yang diberikan Tuhan talenta sebagai pendoa, dapat memanfaatkan talentanya itu
untuk
mendoakan orang sakit, untuk menjadi pendoa syafaat, untuk menjadi
pendoa pada saat akan dilakukan ibadah sektor atau bahkan ibadah di
Gereja, dll.
Seorang singer dapat memanfaatkannya sebagai pemimpin puji-pujian atau anggota singer di
Gereja, sebagai anggota paduan suara, sebagai penyampai puji-pujian secara solo, dll.
Seorang
yang mendapatkan talenta sebagai seorang penulis dapat memanfaatkan
talentanya itu untuk membuat berbagai bentuk karya tulis (baik itu
berbentuk buletin, artikel, puisi,
atau bahkan sebagai seorang penulis buku).
Talenta
itu adalah berkat dan karunia dari Tuhan. That is a gift, that is a
bless from Him to us. Sekarang, tergantung pada bagaimana kita
menggunakan talenta yang kita miliki untuk menyampaikan kabar baik dan
memuji serta memuliakan nama Tuhan.

THE LAST

Untuk
bekerja sebagai pelayan Firman Tuhan, memang tidak mengharuskan setiap
orang yang ingin aktif melakukan tugas pelayanan, memiliki latar
belakang pendidikan teologia. Kita bisa melakukannya secara natural dan
memulainya dengan cara-cara yang sederhana.
Adapun cara yang paling mudah dan sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan
menunjukkan
sifat serta sikap yang mencerminkan kepribadian sebagai anak-anak
Allah, yang dapat diwujudkan dengan suka melakukan perbuatan KASIH.
Salah satu contohnya, yaitu dengan membuka diri kita untuk mau dan bisa menjadi teman
sharing atau curhat, dimana kita bisa menjadi seorang pendengar yang baik dan setia bagi
orang-orang yang sedang berbeban berat.
Ketika hal-hal sederhana sudah bisa kita lakukan, kita dapat mengembangkan bentuk
pelayanan kita dengan memanfaatkan talenta yang kita miliki.
Talenta membuat bentuk pola pelayanan Firman Tuhan yang ingin kita lakukan menjadi
lebih spesifik dan cenderung lebih mengena (apabila dikaitkan dengan besaran jumlah
orang yang mendapatkan atau merasakan pelayanan yang kita lakukan).
Memperhatikan
itu semua, maka bisa dikatakan bahwa tugas melayani dalam pelayanan
akan Firman Tuhan merupakan sebuah tugas yang bisa dilakukan siapa saja
karena hal tersebut (melayani dalam pelayanan di ladang Tuhan) dapat
dilakukan dengan cara-cara yang sederhana, dimana kita hampir selalu
melakukannya dalam perjalanan kehidupan masing-masing kita.

Selasa, 05 Mei 2009

Mengetahui Panggilan Hidup QT


Yohanes 15: 16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamuminta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan kepadamu.


^ Panggilan Bukan Rekayasa
Panggilan adalah suatu kehormatan, semua karena kasih karunia-Nya.

^ “Pergi dan menghasilkan buah”
“berbuah” menunjukan kepada:
a. Kebajikan-kebajikan rohani; seperti buah Roh (Galatia 5: 22-23)
b. Jiwa; berusaha membawa orang kepada Kristus.


1 Timotius 4: 11-16

^ Ayat 11; Dua unsur prinsip dasar, yaitu:
a. Britakan
b. Ajarkan

^ Ayat 12; Love Accounter, yaitu:
a. Gambar Diri
b. Teladan

^ Ayat 13; Truth Accounter, yaitu:
a. Bertekunlah
b. Saling membangun dan mengajar

^ Ayat 14; Power Accounter, yaitu:
a. Nubuat
b. Penumpangan tangan

Ciri Khas Penari-Penari Allah:
1. Seorang penari haruslah seorang penyembah, sehingga dapat menyampaikan isi hati Bapa;
2. Seorang penari haruslah mempunyai kerendahan hati;
3. Seorang penari yang melayani Tuhan dengan hati yang murni;
4. Seorang penari harus dobawah tudung rohani; dan
5. Seorang penari Allah harus disiplin dan berani bayar harga.

Sumber: JOY Team, Jakarta

About Rebana, Flag and Streamer


I. REBANA

Nama-nama lain rebana dalam alkitab:
1. Tabrets
2. Timbrel
3. Tambour
4. Toph (Ibrani)

Definisi Rebana:
Drum tangan bersisi satu, merupakan instrument yang berbentuk bundar/bulan sabit/empat persegi panjang, yang dilengkapi atau tidak dilengkapai selaput pada satu sisi atau pada kedua sisinya dengan piring gerincing metal di sekeliling lingkarannya. Rebana dimainkan dengan menggoncang atau memukul dalam berbagai cara.

1. Rebana telah digunakan sejak hari penciptaan (Yehezkiel 28:13)
2. Rebana adalah sebuah instrument pujian kepada Tuhan (Maz 68:26, Maz 81:3, Maz 149:3, Maz 150:4)
3. Rebana adalah suatu alat music yang dimainkan bersama-sama dengan alat music lainnya dalam menerima pesan Tuhan dalam nubuatan (1 Sam 10:5)
4. Rebana adalah suatu alat yang sering digunakan bersama dengan tarian, dalam menyatakan sukacita yang dari Allah (Kel 15:20, Hakim Hakim 11:34, 1 Sam 18:6, Yer 31:4, Maz 150:4)
5. Rebana adalah suatu alat music yang merayakan kemenangan atas musuh (Kel 15:20, 1 Sam 18:6, 1 Taw 13:8, II Sam 6:5)
6. Rebana adalah suatu instrument yang digunakan untuk perayaan festival (Kej 31:27, Ayub 21:12, Yes 5:12, Yes 24:8)
7. Rebana adalah salah satu instrument music yang digunakan oleh Allah sebagai senjata dalam memerangi musuh (Yes 30:32)


Rebana dalam penyembahan bukanlah suatu gerakan baru dari Allah ataupun suatu mode/trend. Inilah alas an atau dasar mengapa kita bermain rebana:
1. Allahlah yang menciptakan rebana (Yeh 28:13)
2. Allahlah yang memerintahkan kita untuk menggunakan rebana dan tari-tarian dalam menyembahn-Nya (Maz 150:4)
3. Allah akan menggunakan rebana sebagai salah satu alat dalam peperangan rohani (Yes 30:32)


II. PANJI
^ Panji adalah tanda pernyataan kemenangan atas musuh (Kel 17:15)
^ Panji adalah tanda pelrindungan Allah dan pemenuhan permohonan umat-Nya (Maz 20:6)
^ Panji adalah tanda panggilan bagi setiap umat-Nya untuk menyatakan iman kristiani dalam segala situasi (Yes 13:2)
^ Panji adalah tanda kehadiran Allah yang membawa kesembuhan dan kelepasan (Yoh 12:2)


Ayat-ayat tambahan:
1. Bil 21:8-10
2. Maz 60:4
3. Yes 30:9
4. Yer 4:6
5. Yer 50:2
6. Yer 51:12
7. Yer 51:27


Panji selalu disebutkan dalam alkitab sebagia symbol kemenangan. Pada masa-masa lalu, panji digunakan dalam peperangan untuk memberikan tanda pada setiap wilayah-wilayah territorial tertentu. Oleh karena itu saat kita menaikan panji-panji, kita diingatkan bahwa kita juga sedang menyatakan perlindungan, pemenuhan, pernyataan iman serta kemenagan atas musuh yang membawa pada kesembuhan dan kelepasan bagi setiap umat-Nya.


III. STREAMER
Streamer seperti juga panji atau bendera mempunyai kesamaan dengan satu pesan ketika digunakan untuk menyembah Tuhan. Streamer digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan orang-orang kepada-Nya. Sama halnya dengan panji ketika streamer dinaikan, mengalirkan suasana gembira dan sukacita.

Streamer juga merupakan suatu alat yang serbaguna untuk menari khususnya dalam penyembahan yang spontan. Ayat-ayat yang menunjang: Kidung Agung 2:4, Maz 20:5, Maz 74:4, Kidung Agung 6:4, Yes 18:3.

Sumber: JOY Team, Jakarta

Choreography




Choreographing ballet is really fun, but just starting out can be really scary! I mean, what do you DO with a blank time slot? Because I know so many people who are in that predicament, I've put together a guide to choreographing. I hope it helps!

Before you start: Find out everything you can about the production. How long should your dance be? What kind of music are you allowed to have? What forms do you have to fill out? Once you’ve covered all the important information, you can get started choreographing.

If you have over 5 weeks till your recital/competition/performance:
Week 1- Choose your music. Pick something that's exciting to you and that you can imagine dancing to. Be sure that it fits the given time and content limits. Once you’ve done this, just listen to your song. Imagine yourself on a stage dancing to it. Do this over. Count out the beats on a sheet of paper. Write down the mood, and verbs that come to mind when you listen to it. Also pay attention to the title; if you’re dancing to the “Blue Danube”, think of a river. Really get to know your music.

Week 2- Start actually dancing to your music. At first, just dance. Let the music move you. After you’ve done this for a while, certain moves will associate with parts of the music. For instance, a flute trill may remind you of a series of chaineé turns. Do it! Blending in with the music makes your dance meaningful, both to you and the audience. Once you’ve those distinct steps that go with the music, it’s time to sort out all the jumble in between. Choose steps that you know well and that go with the tempo and mood of the music. Use plenty of connecting steps, more than you do in a combination in class. Make the distinct steps (like the turns mentioned above) the highlights of your dance, but put mood and energy into all of them

Week 3- It’s time to write it down. Unless you know Labonotation, just plain words will do well. Write each step on a new line in a notebook, using commas before and after connecting steps. Don’t get too attached to this original choreography; it’s going to change! Don’t be tempted to change it as you write it down, though. Writing it down on paper is much different than actually having to dance it! If you want to change your choreography, get up and work it out actively with your music.

Week 4- Now, hopefully, you have a pretty good idea about what your dance is going to look like. Practice it daily, and if you start to get bored of it, stop and change something. You never, ever want a dance to be boring. When you go to class, keep your dance in mind. When you learn new steps, think about including them in your choreography to keep it up to date. Also when you’re in class, practice your stage personality. Pretend that the mirror is the audience and you’re on stage dancing.
This is also about the right time to start thinking about your costume. The production studio you’re in may offer some, but not always, and they usually don’t have a great selection. You might send off for some catalogs- Discount Dance Supply and Capezio have pretty good selections of dresses, etc. You can also look online- www.onstagedancewear.com lets you choose your design, color, and fabric of costume at pretty good prices. If you know someone who can make you a costume, go for it! Ask them first, of course, then draw a picture of what you would like as a model for it. Keep the music and your steps in mind when you shop for costumes. If you plan to do grand jetes or splits in your dance, you’ll want either a VERY stretchy fabric or a wide skirt. Again, think of the title of your song. “The Blue Danube” is obvious. Something like “The Wedding Variation” would probably require a white dress. If the song doesn’t have a subject, like Mozart‘s, etc., go with the mood of the music. Happy = bright, light colors, Sad = darker, duller colors. You get the picture.

Week 5- Spend this week practicing, practicing, and practicing. Try to practice at least twice with all your costume on- that includes shoes and hairstyle. Though it may sound silly, a hairstyle different than the one you usually wear can throw off your balance. Perfect the steps and pay special attention to your arms- the audience sees your arms more than your feet!

If you have 3 or 4 weeks:
Combine weeks 1, 2 & 3 from above into 1 week.
Combine weeks 4 & 5 from above into 1 week.
If you have 2 weeks or less:
Perhaps your teacher asked you at the last minute to perform. Perhaps you’ve been putting it off. But you only have 2 weeks left. Here’s the plan:

You need inspiration, and you can’t take 2 weeks getting it. Here are ways to jump start your creativity:
Choose music that you love and have already tried dancing to.
Find a costume that you really like and make your dance inspired after it.
Make up a dance and then find music to fit it.

Once you have an idea, work it. You don’t have time to start over, so just go with what you’ve got. Write it down (see above) and practice it A LOT. If you haven’t had time to find a costume, you might try all black- black leo, black skirt, black tights, black shoes. Or ask your teacher if the studio owns some costumes you can borrow.

Also consider improvising. Although it can seem really scary, just dancing from your heart onstage can actually look very nice and very natural. This is usually a last-minute approach, but try to do it a couple of times before you actually perform if you use this, and try not to repeat things too often as they come into your head.

Whatever your dance is, read this:
Before the performance- DON’T go over the dance in your head! Without the music and your muscle memory, you’ll just forget and really scare yourself. Take deep breaths. Doing yoga helps, as does jumping rope and chewing gum (just don’t forget to throw it out before you go on!) Since this is a guide to choreography, I won’t go into all the details of getting rid of stage fright. Just believe in yourself, and you’ll do fine.

When you dance, think about everything you put into your choreography. Let the music move you and guide you. Most importantly, put your whole self into it, and dance from your heart.

Sumber: dance.net

MENARI


DEFINISI TARIAN

1. Menurut Kamus Angka

^ Gerakan kaki dan tangan berirama sesuai dengan music.
^ Loncatan berjingkrak dan sejenisnya dalam bentuk emosi/gembira.
^ Mengambil bagian dalam tarian.

2. Menurut Kamus Indonesia

^ Gerakan badan/tangan sebagai berirama menurut/biasanya diiringi bunyi-bunyian.

3. Menurut Orang Dunia

^ Sal Mulyanto (Kritikus Seni Indonesia)

Tarian adalah gerakan tubuh yang indah dan berirama, merupakan ekspresi jiwa dari pelakunya.

^ Martha Graham (Pelopor tarian kontemporer berlawanan dengan balet/tarian klasik)

Tarian adalah lambing kehidupan.

4. Menurut Orang Gereja

^ Bob Sorge (Pemuji)

Pelayanan tari merupakan pelayanan yang menuntut kemampuan istimewa sesorang untuk memberikan inspirasi melalui gerakan tubuh yang menwan hati.

^ Debby Robert

Tarian merupakan:
- Kombinais dari ide-ide yang timbul dari hati dan gerakan motorik yang memunculkan gerakan yang terstruktur (gerakan terpola).
- Ekspresi yang dapat menyampaikan pesan dengan jelas.
- Bentuk fisik atau ekspresi luar berdasarkan apa yang keluar dari dalam yang merupakan pengalaman hubungan dengan Tuhan.
- Teknik dan bentuk ekspresi untuk mengkonsumsikan kepada orang lain yang merupakan pengalaman dalam Tuhan.
Seorang penari harus mempunyai teknik, motivasi, dan dedikasi yang benar yang merupakan panggilan Tuhan terhadapnya.

5. Menurut Bahasa Ibrani, Yunani dan Firman Tuhan

^ Machol (Ibrani) Maz 149:3, Maz 250:4
Tarian keliling, lagu tarian
^ Dalag (Ibrani) Maz 18:30
Melompat, melompati
^ Pazaz (Ibrani) 2 Sam 6:16
Melompat atau meloncat, menjadi ringan dan tangkas
^ Hallomai (Yunani) Kis 3:8-9
Meloncat-loncat, melompat, melonjak
^ Skirtao (Yunani) Luk 6:23
Melompat, meloncat kegirangan
^ Choros (Yunani) Luk 15:25
Sebuah tarian melingkar, sekelompok penari dan penyanyi


APAKAH KITA PERLU BEREKSPRESI

1. Tuhan mengekspresikan diri-Nya dalam gerakan
Perjanjian Lama (Zef 3:17);’Gul Gil’ (Ibrani)
Perjanjian Baru (Luk 10:21)
2. Firman TUhan mengsnjurkan kita bergerak dalam pujian kita
Perjanjian Lama (Machol) Maz 150:4, Maz 149:2,3a
Pujilah Dia dengan rebana dan tarian
Perjanjian Baru; Luk 10:27, Ul 6:5
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati.


JENIS DAN MAKSUD TUJUAN ALKITABIAH

^ Sebagai korban pujian
Roma 12:1, ‘Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan…’
Efesus 6:12, Roma 6:13, 2 Kor 10:4

^ Tarian adalah sebuah ekspresi peperangan
Kedua kaki (luk 10:19)
Kedua tangan (Ayub 27:23, Maz 18:34, Maz 144:1)

^ Buatlah roh anda merdeka
Maz 142:8; ‘Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu…’
Yoh 8:31-32, 36; ‘Jikalau kamu tetap dalam Firman-Ku, kamu benar…’

Sumber: JOY Team, Jakarta

SENI KREATIFITAS






Seni kreatifitas dalam tubuh Kristus merupakan bentuk yang terlihat sebagai salah satu aspek dalam penyembahan. Banyak yang menyimpulkan secara negative bahwa seni kreatifitas dalam gereja diasumsikan sebagai saduran dari format dunia yang telah merasuki gereja. Beberapa komentar dapat dikatakan TIDAK BENAR jika kita mau menyelidiki Firman Tuhan dan melihat bahwa seni kreatifitas telah dibangun atau ada semenjak hari penciptaan.


Sebagai contoh, dalam Bahasa Ibrani terdapat kata ‘MECHOWLAH’ yang berarti ‘Kelompok Tari’. Kelompok tari dapat ditemukan di kel 15:20, ketika Mariam memimpi wanita-wanita dalam tarian dengan menggunakan rebana ditangannya. Jneis penyembahan yang spontanitas ini melepaskan suatu kreatifitas yang penuh semangat. Selain itu banyak ayat-ayat referensi yang mengacu pada penyembahan kreatif dan digambarkan dalam bentuk sikap penuh hormat.


Sebagai contoh, ‘SHACHAH’ berarti membungkuk dengan hormat, memuja, merendahkan diri, menundukan badan. Jenis penyembahan ini mengambil bentuk pendekatan yang lembut dan lebih terintepretasi dalam bentuk koreografinya. Dapat ditemukan di Kej 18:1-2, Kej 24:54, Kel 4:31, Im 26:1, Maz 22:27, Maz 45:6, Mz 99:5, 1 Taw 16:29.


Alat : Melompat dengan sukacita (Maz 5:11, 9:2, 68:3, 38:8, 64:4,98:4)

Alaz : Bergembiralah, memuliakan (Maz 149:5, 96:4)

Chagag : tarian keliling (circle) (1 Sam 30:16-17)

Dagal : menaikan bendera, menaikan standar (Maz 20:5)

Halijkah : Posesi atau barisan, kelompok (Maz 68:24)

Hallal : Memuji, menyembah dengan tidak malu-malu (suara rebut/teriakan) (Maz 22:23, 44:8, 63:5)

Kara : Berlutut, merebahkan diri, tiarap atau menelungkup dihadapan Tuhan (Maz 22:29, 95:6)

Karar : Menari memutar-mutar (2 sam 6:14)

Macha : Menghentakan tangan secara bersamaan (dalam pemujaan), menepuk tangan (Maz 98:8)

Machowl : Tarian lingkaran (around dance) (Maz 30:11, 149:3, Yer 31:13)

Nacah : Mengangkat tangan (Maz 28:2, 63:4, 134:2)

Paras : Menghancurkan, memukul dengan keras (Maz 143:6)

Pazaz : Melompat dengan dua kaki (2 Sam 6:16)

Ragad : Menghentakan dengan sukacita dan diiringi sorak sorai (Pengk 3:4, 1 taw 15:29)

Raqad : meloncat dengan sukacita yang berlimpah (2 Taw 15:29)

Yadah : mengulurkan kedua tangan dengan hati bersyukur (Maz 33:2, 61:8, 18:49)



DEFINISI (Creative Arts and Spritual Warfare by Michael and Margarate Yap)


Mencipta:

1. Membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada, menemukan

2. Memulai

3. Membentuk

4. Membangun

5. Membangkitkan

6. Mendesain

7. Mengarang


Kreatif:

1. Kemampuan berkreasi

2. Asli, artistic, pintar

3. Berbakat, imaginative, inovatif

4. Inspiratif

5. Penuh daya cipta, produktif


Seni:

1. Keahlian

2. Ahli dalam music, lukis, puisi, dan tari

3. Metode atau susunan


Seni yang berguna merupakan seni dimana tangan, kaki, badan, digunakan lebih banyak daripada pikiran.

Sumber: JOY Team, Jakarta